Minggu, 05 Agustus 2018

Musa Bagian 10


Berkali-kali Tuhan mengemukakan alasan-Nya membuat berbagai mukjizat di Mesir.

"Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." Keluaran 14:18

Kekayaan Mesir adalah sungai Nil yang memberikan kehidupan dan  kesuburan bagi pertanian mereka.

Kekuatan Mesir adalah militer mereka, dengan pasukan kereta kudanya yang gagah perkasa.

Kemuliaan Mesir adalah kepandaian dan tekhnologi, terutama dalam bidang arsitektur dengan bangunan-bangunan megah yang mereka bangun.

Kejayaan Mesir adalah mereka menjadi negara adidaya dan adikuasa pada masa itu.

Di sanalah terbentuk segala kebanggaan termasuk kesombongan mereka.

Orang Mesir memiliki banyak dewa, seperti Ra, Isis, Amun-Ra, Osiris, dan masih banyak yang lain.

Mereka beranggapan segala kekayaan, kekuatan, kemuliaan, kejayaan, berasal dari dewa-dewa ini, sehingga sujud menyembah kepadanya.

Tuhan memakai Musa untuk menjungkirbalikan kepercayaan ini, sehingga Firaun dan seluruh Mesir dapat melihat bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Kuasa dan pencipta segalanya.

Dan selama ini Dialah yang telah memberkati Mesir, bahkan menyelamatkan mereka dari kepunahan akibat kelaparan pada zaman Yusuf, bukan dewa-dewa Mesir yang kosong.

Kepada siapakah kita meletakkan kebanggaan dan semua kejayaan?

Apakah harta kekayaan atau bahkan kepandaian diri?

Semua kekayaan dan kejayaan yang kita lihat dan dapat kita raih di dalam dunia ini, semua milik Tuhan.

Kejar semua itu, kita akan kehilangan faktor yang paling penting yakni Tuhan sendiri.

Kejar Tuhan maka kita akan memperoleh yang jauh lebih penting dan mulia dari itu semua, yakni kehidupan sejati yang memang hanya ada di dalam-Nya.

Suatu kali menjelang ajalnya, Alexander Agung memberi 3 perintah kepada para jenderalnya mengenai penguburannya kelak, demikian: pertama, yang mengangkat peti matinya haruslah para tabib yang mengobatinya, kedua, sepanjang perjalanan dari rumah duka ke kuburannya haruslah ditaburkan uang dan kekayaan yang diperolehnya semasa invasi militernya, ketiga, kedua tangannya harus berada di luar peti mati.

Alexander Agung menjelaskan demikian: para tabib yang mengangkat peti matinya berarti bahwa semua dokter yang paling hebat sekalipun tidak bisa menghindari dari kematian.

Harta kekayaan yang ditaburkan, bermakna bahwa pada akhirnya semua pencapaian itu akan sia-sia dan terbuang percuma.

Ketiga, tangan yang keluar dari peti mati bermakna, orang yang paling berkuasa di bumi, yang telah menaklukkan bangsa-bangsa, meninggal dengan tangan kosong.

"Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"" Amos 5:4

#Musa

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#TheEncounter

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar