Selasa, 14 April 2020

UNTUK TENAGA MEDIS DI MEDAN PEPERANGAN MELAWAN COVID-19

Begitu hasil tes lab darah, rongent thorax dan CT Thorax keluar, langsung ranjang saya di IGD dipindahkan ke ruangan isolasi.

Sendirian, bingung tidak tahu apa yang terjadi, haus, lapar dan kedinginan, menanti dengan tidak pasti.

Sampai akhirnya istri saya datang sambil menangis dan menjelaskan jikalau hasil tes kami berdua mengarah ke Covid-19.

Setelah menunggu dan tidak ada arahan dari pihak rumah sakit, saya memanggil perawat.

Tidak ada yang menanggapi, tidak satupun berani mendekati kami.

Sampai akhirnya seorang perawat pria dengan baju lengkap memasuki ruangan kami.

Beliau menyapa ramah, berusaha menjelaskan keadaan kami, bahwa mereka sedang menghubungi beberapa rumah sakit dan wisma atlet, mencari ambulance.

Dengan baju lengkap itu saya tahu pasti "engap" untuk bernafas, saya tawarkan duduk beliau menolak, karena memang tidak boleh duduk, terlihat sang perawat berusaha untuk membuat kami tenang dan nyaman.

Saya sangat berterima kasih terhadap beliau.

Terbayang ribuan tenaga medis lain yang seperti beliau, setiap hari langsung berhadapan dengan pasien pengidap virus corona, selama berjam-jam menahan lapar, haus, menunda ke toilet.

Saya termasuk yang tidak betah memakai masker, karena nafas yang panas tertahan, nah, bayangkan mereka, bisa 8 jam bermasker dan berbaju super gerah demikian.

Terbaca, banyak yang berguguran, baik dokter maupun perawat.

Hormat saya bagi mereka, bagi saya mereka adalah pahlawan.

Terbayang wajah jemaat saya, dua orang dokter dan seorang perawat yang juga terjun ke medan peperangan melawan Covid-19 ini.

Doa saya menyertai mereka.

Tuhan, lindungilah mereka dan keluarga mereka.

Salam hormat! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar