Kamis, 03 Agustus 2023

THE PHASES of LIFE

Setiap orang semestinya melewati 4 fase pertumbuhan, yaitu,
1. Unconscious Incompetence
2. Conscious Incompetence
3. Conscious Competence
4. Unconscious Competence

Kita akan pelajari satu persatu, dengan Yesaya pasal 6 sebagai contohnya.

Yesaya adalah seorang imam dan juga nabi, artinya beliau menjalankan aturan agama secara ketat.

Bicara kekudusan, Yesayalah orangnya.

Yesaya sudah bernubuat sejak pasal pertama, namun baru pada pasal keenamlah kita disuguhi oleh semacam pelantikan resmi dari surga mengenai kenabiannya.

Yesaya mengalami ke-4 fase pertumbuhan di atas.

Dari pasal 1-5 Yesaya berada di fase unconscious incompetence, yaitu ketidaksadaran akan kemampuan diri, singkatnya dia tidak tahu bahwa dia tidak tahu.

Dia tidak sadar bahwa dirinya orang berdosa, seluruh korban yang dia persembahan, semua ibadah yang dilakukannya, serta doa-doa yang dipanjatkannya selama ini ternyata tidak membuatnya menjadi kudus.

Dia melayani sebagai imam dan nabi, keluar masuk Bait Allah, hati nuraninya tidak pernah mengganggunya.

Sampai akhirnya pada pasal 6 hadirat Tuhan menyadarkannya.
Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Yesaya 6:5.

Pada poin ini Yesaya disadarkan dari fase unconscious incompetence, kemudian secara simultan dia masuk kepada fase conscious Incompetence, atau kesadaran akan ketidakmampuan diri, alias dia tahu bahwa dia tidak tahu.

Hadirat kekudusan Tuhan menyadarkannya, tidak heran kemudian jika Yesaya memberi respon berupa ratapannya akan keberdosaan dirinya, "celakalah aku..."

Sampai kemudian Tuhan menguduskannya,

Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Yesaya 6:6-7.

Setelah dikuduskan barulah Yesaya berani menanggapi panggilan Tuhan,

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"Yesaya 6:8.

Yesaya sudah masuk kepada fase conscious competence, atau kesadaran akan kemampuan dirinya, atau dia tahu bahwa dia tahu.

Dengan hati dan hidup yang baru, Yesaya semakin mantap di dalam melayani panggilan Tuhan.

Bukan hanya sekedar rutinitas yang menjadi kebiasaan, melainkan memainkan peranan khusus sesuai panggilan-Nya.

Dengan berani dan setia Yesaya menyampaikan apa yang Tuhan minta untuk dia sampaikan.

Sampai akhirnya menurut tradisi Yahudi, Yesaya wafat karena digergaji menjadi dua (bandingkan Ibrani 11:37) oleh Raja Manasye yang jahat yang telah menggantikan ayahnya, raja Hizkia.

Disinilah Yesaya masuk kepada fase final yaitu, unconscious competence yaitu ketidaksadaran akan kemampuan diri.

Maksudnya bukanlah dia tidak tahu, melainkan kemampuan diri itu sudah berada di alam bawah sadarnya.

Seperti seseorang yang sudah mahir mengemudikan mobil, tentunya dia tidak perlu berpikir lama untuk kapan harus mengganti persneling, bagaimana bermanuver, kecepatan seberapa yang dibutuhkan, semua itu secara otomatis akan bekerja di dalam dirinya, sebagai kemampuan yang sudah mendarah daging.

Setelah peristiwa pengudusan dan pemanggilannya, Yesaya melayani dan pelayanannya menjadi jati dirinya.

Dia menyesuaikan hidupnya dengan panggilannya, bukan panggilan yang disesuaikan dengan hidupnya.
Dia membangun hidupnya di atas panggilannya.

Yesaya bukanlah Yesaya tanpa pelayanannya.

Tidak bisa tidak Yesaya mesti melayani sesuai panggilannya, sekalipun itu berarti hilang nyawa.

Secara singkat, kira-kira kita berada pada fase yang mana?

Pelayanan masih cari untung?

Hitungan untung ruginya kuat?

Pelayanan masih menjatuhkan orang?

Atau berani menaruh kepala untuk membela panggilan Tuhan?

Silahkan gumuli dengan Tuhan.

#KiraKiraBegitu

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar