Minggu, 17 Juli 2022

KEPAHITAN SAMA PENDETA ATAU GEREJA

Pernah kepahitan sama gereja?

Atau sama hamba Tuhan?

Atau sedang kepahitan dengan salah satu atau malah dengan keduanya?

Atau pernah mendengar seseorang menjelek-jelekan seorang hamba Tuhan dan gereja?

Saya ada beberapa pendapat mengenai hal itu:

1. Pendeta itu manusia biasa yang jauh daripada sempurna, jadi wajar jika membuat kesalahan.

Demikian juga gereja yang mereka kelola, sama tidak sempurnanya.

Pun demikian dengan Anda atau mereka yang kepahitan dan hobi membusukkan hamba Tuhan, sama tidak sempurnanya.

2. Karena baik si hamba Tuhan, gereja yang dikelolanya dan jemaat yang kepahitan tersebut sama-sama tidak sempurna, maka adalah mustahil dapat memuaskan semua orang.

Sehingga orang-orang kepahitan alias BSH (Barisan Sakit Hati) akan selalu ada.

3. Jika kita mau repot sedikit untuk menelisik lebih jauh kepada orang-orang yang kepahitan tersebut, maka kemungkinan besar kita akan menemukan penyebab kepahitan tersebut adalah keinginan yang tak terakomodir, ambisi yang tak terpuaskan, singkatnya gembala yang tidak bisa mereka atur atau setir.

Intinya, alasan sebenarnya dari banyak kepahitan tersebut adalah mereka memiliki keinginan, ide, ambisi, angan-angan bagaimana seharusnya sebuah gereja dijalankan, dan tidak terpenuhi, sehingga mereka kecewa.

Lucunya ketika menggosipkan hamba Tuhan, mereka pura-pura lupa menyebutkan bagian andil mereka, dan melulu lebih menitikberatkan kepada kenegatifan sang hamba Tuhan.

Jikalau ada kesempatan untuk crosscheck, si hamba Tuhan juga memiliki versi cerita yang berbeda dengan si anggota BSH. 

4. Pada akhirnya mereka menyamaratakan semua hamba Tuhan tidak benar.

Itu sangat menggelikan, kenapa?

Ada ribuan pendeta dan Gembala di Jakarta saja, belum di kota-kota lain, apakah mereka sudah pernah menjumpai mereka semua?

Sudahkah mereka mendapatkan bukti bahwa semua pendeta itu brengsek?

Koq, bisa-bisanya memukul rata semua orang?

5. Pada akhirnya mereka tidak akan kemana-mana, sebagian tetap menjadi sumber kenegatifan dengan mulut penyebar berita maut (dalam konteks sosmed, ibu jari 😂)

Meski memaki gereja, sebagian tetap mencari nafkah dari dalam gereja.

Note:

Tulisan saya bukan bermaksud melulu membela diri atau sesama pendeta, dan menyalahkan para BSH tersebut, karena:

1. Ada jemaat yang susah, lalu gereja tidak membantu.

2. Ada pendeta-pendeta yang memang fokus dengan profit.

#KiraKiraBegitu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar