Kamis, 11 Maret 2021

KETIKA TUHAN BERTANYA

Tuhan bertanya?

Ya, bahkan Tuhanpun bertanya.

Namun, berbeda dengan kita, Tuhan bertanya bukan karena Dia tidak tahu, Dia bertanya supaya kita tahu atau sadar.

Contohnya di Taman Eden, Tuhan bertanya kepada Adam,

"Di manakah Engkau?" (Kej. 3:9)

Pertanyaan ini diajukan bukan karena Tuhan tidak tahu posisi keberadaan fisik, melainkan (menurut saya) Tuhan ingin Adam dan Hawa sadar bahwa posisi keberadaan rohaninya telah jatuh dan sebenarnya telah tersingkir dari hadirat-Nya.

Kedua, pertanyaan ini adalah sebuah bentuk pernyataan dan pada saat yang bersamaan juga merupakan sebuah satire mengenai hubungan yang rusak atau dirusak karena perbuatan manusia sendiri, ditandai oleh Adam dan Hawa bersembunyi dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu karena takut dan malu.

Tuhan ingin Adam tahu bahwa posisinya sekarang sudah berbeda, yang secara otomatis sudah terusir sebelum Tuhan secara resmi mengusirnya dari Taman Eden.

Selain itu pertanyaan juga sebuah bentuk kepedulian dan perhatian.

Ketika Tuhan bertanya sebenarnya Dia hendak mengoreksi hidup kita karena Dia perduli.

Sebuah bentuk arahan atau peringatan halus supaya kita tidak melenceng terlalu jauh atau juga supaya kita melakukan tindakan antisipatif dan prefentif karena adanya potensi melenceng.

Singkatnya Tuhan bertanya dan umat-Nya harus belajar mendengar.

Tuhan, memberi manusia dua telinga dan satu mulut, supaya kita lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Pun ketika berdoa seharusnya demikian, kita lebih banyak mendengar Tuhan, daripada membombardir surga dengan kata-kata. JLI.

#KiraKiraBegitu

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar