Minggu, 15 Agustus 2021

Ester Bagian Ke-6

Memiliki Tujuan

Apakah Anda pernah mendengar istilah 'karunia menikmati?'

Istilah itu diberikan buat seseorang yang kerapkali mendapatkan sesuatu yang baik meski tidak mampu atau tidak mengeluarkan pengorbanan apapun untuk mendapatkannya. 

Seperti misalnya, makan di restoran mahal secara gratis, jalan-jalan gratis, dan lain sebagainya.

Sering kali berbagai kebaikan di dalam hidup seperti jabatan, uang, kekayaan, kesehatan, dll kita nikmati tanpa merasa perlu bertanya "Mengapa saya mendapatkannya?"
"Untuk apa semua kebaikan ini?"
"Adakah tujuan ilahi atas semua yang saya terima atau raih ini?"

Padahal semua kebaikan itu melebihi dari apa yang dapat kita nikmati.

Mordekhai, mengajukan pertanyaan yang sama kepada Ester di tengah-tengah kesuksesannya menjadi ratu,

"....... Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." Ester 4:14b

Mengapa Ester tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam dunia perpolitikan di dalam benteng Susan?

Ignorance atau ketidakperdulian adalah jawabannya.

Sudah mendapat jabatan, kekuasaan, kekayaan dan kenikmatan, hidup fokus kepada diri sendiri, sementara di sekeliling ada begitu banyak kejahatan bahkan yang mengancam bangsanya.

Apa perdulinya? Tidak ada, yang penting diri sendiri aman dan nikmat. 

Bahkan, bagaimana mungkin bisa perduli, wong tahu aja enggak. 

Sibuk bermain-main di dalam istana gading kehidupan sendiri, tidak mau tahu dengan urusan luar. 

Sampai akhirnya Mordekhai menyadarkan Ester, bahwa dibalik segala kesuksesannya menjadi ratu  ada tujuan-tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri, ada alasan mengapa Tuhan menempatkan dirinya pada jabatan ratu.

Tahukah Anda, bahwa hidupmu dengan segala talenta, kepandaian, kekuasaan, bahkan kekayaan yang ada di dalam genggaman bukan hanya untuk dinikmati secara pribadi saja, namun ada tujuan-tujuan yang lebih besar dan lebih mulia, sebuah tujuan ilahi.

Perjanjian Baru menyebutnya sebagai kehendak kerajaan:

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33

Kata 'carilah' di atas berasal dari kata Yunani zēteō yang bermakna mencari sampai mendapatkan.

Kata tersebut secara Ibrani juga bermakna menyembah Tuhan.

Jadi, mencari kehendak Tuhan alias kehendak kerajaan Allah merupakan sebuah perintah dan sekaligus  wujud penyembahan kepada Tuhan.

Siapa Anda hari ini, apa yang Anda  bisa, semua yang dipercayakan di bawah kekuasaan Anda, pasti memiliki kehendak Allah di dalamnya.

Cari kehendak-Nya dengan sungguh-sungguh, kemudian bertindaklah sesuai kehendak-Nya tersebut.

Ingatlah, segala kemuliaan, kekayaan, kemudahan, keistimewaan, bukanlah reward kita. 

Reward sejati kita kelak akan diberikan di dalam kehidupan yang akan datang di langit baru dan bumi baru.

#Ester

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar