Rabu, 25 Agustus 2021

Yohanes Pembaptis Bagian Ke-7

Sebuah gergaji menjadi bangga karena selalu dipakai oleh tukangnya. 

Sampai suatu kali, tiba-tiba dia berhenti digunakan, tunggu punya tunggu, tak jua sang tukang menggunakan dirinya. 

Sang gergaji menjadi kecewa. 

Padahal, tugasnya sudah selesai. Semua kayu yang dibutuhkan sudah selesai dipotong. 

Kini sang tukang memerlukan alat-alat lain seperti palu dan paku. 

Meski tidak mirip benar, namun kira-kira demikianlah penggambaran Yohanes Pembaptis di dalam penjara. 

"lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"" Matius 11:3

Keraguan Yohanes bukanlah mengenai kemesiasan Tuhan Yesus, namun mengingat salah satu tugas mesias adalah membebaskan para tawanan dari dalam penjara (Yesaya 42:7). 

Respon Tuhan Yesus adalah

"orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik." Matius 11:5. 

Tuhan memberikan penegasan akan tugas seorang mesias yang Dia lakukan. 

Penjara yang dimaksudkan bukanlah penjara fisik, ada penjara lain yang lebih mengerikan, yang dapat menahan orang meskipun dia berada di luar penjara. 

Seperti penderita kusta, mereka diusir, dijauhkan, dianggap kena kutukan Tuhan. 

Orang tuli terpenjara dari informasi yang seharusnya dapat membantunya hidup lebih baik. 

Dan penjara kematian, bukan fisik melainkan kematian jiwa akibat dosa (Roma 3:23; 6:23).

Yohanes Pembaptis mungkin mengharapkan Tuhan Yesus melakukan sebuah revolusi fisik untuk kemudian menggunakan kekuatan militer membebaskan Israel dari penjajahan bangsa asing. 

Namun, Yohanes salah mengerti bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini, bukan memerintah sebuah lokasi geografis tertentu, namun memerintah di dalam hati seluruh umat manusia, bukan membebaskan Israel, namun membebaskan seluruh umat manusia dari penjajahan dosa yang lebih mengerikan daripada penjajahan Romawi. 

Hari-hari ini mungkin Anda sedang kecewa karena apa yang terjadi tidak seperti yang didoakan dan diharapkan. 

Yesaya pernah mengingatkan orang Israel:

(8) "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." 
(9) "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." Yesaya 55:8-9. 

Jangan salah, rancangan-Nya tetaplah rancangan yang penuh damai sejahtera dan selalu bertujuan untuk memberikan hari depan yang penuh harapan, namun perlu diingat bahwa Dia menjalankan rencananya tidak seperti yang kita mau. 

Dia punya cara tersendiri yang ajaib, God works in a mysterious way, demikian kata orang. 

Jadi, percaya saja, supaya kita:

"Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Matius 11:6 (JLI)  

#JohnTheBaptist
#YohanesPembaptis 

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar