Apakah teologi yang Yesus anut kala itu?
Menurut saya salah satunya teologi melawan arus. Menentang kebiasaan yang sudah lazim atau menentang kekuatan di sekitarnya.
Contohnya adalah pernyataan bahwa umat-Nya adalah garam dan terang dunia.
Mengapa menjadi garam dan terang dunia, kecuali kalau dunia sudah tawar dan gelap?
Sekelilingnya berada di dalam ketawaran dan kegelapan.
Ini sama saja dengan Dia menyuruh gereja-Nya untuk menjadi berbeda, melawan arus.
Ini artinya gereja-Nya harus melawan arus, meski menjadi minoritas. Berpikir dan berlaku berbeda dari yang dipikirkan dan dilakukan oleh minoritas.
Inilah yang membuat-Nya dan gereja awal dituduh subversif, karena mengakui raja lain selain kaisar.
Hal lain, ketika para elit agama menjauhi orang-orang berdosa semacam pelacur dan pemungut cukai, Yesus malah melawan arus mendekati mereka sehingga Dia dikenal sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (Mat. 11:19).
Bagi Yesus menjadi minoritas bukanlah masalah, asal mayoritas di dalam karya.
Hanya dibutuhkan garam secukupnya untuk menghilangkan rasa tawar di dalam sepanci sayur, dan hanya dibutuhkan satu matahari untuk menerangi siang dan satu bulan untuk malam.
Buat apa menjadi mayoritas di dalam jumlah, namun minoritas di dalam karya, kerjanya hanya membuat gaduh saja.
Melawan arus dunia yang sistemnya sudah terkorup oleh dosa adalah misi-Nya.
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar