Apa perbedaan antara meninggalkan dan menanggalkan?
Meninggalkan adalah pergi dari sesuatu di luar diri.
Sementara menanggalkan berarti melepaskan sesuatu yang melekat di dalam diri atau menempel di diri
Kedua perbedaan itu kadang berkolaborasi menjadi satu, kemudian menjadi sebuah tantangan berat bagi setiap orang yang mau menjadi pengikut Tuhan Yesus.
Matius 16:24
"Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
Gaya hidup yang kita hidupi, segala hal yang kita miliki, apakah itu teman, status sosial, maupun harta adalah sesuatu di luar diri, artinya sesuatu yang harus kita tinggalkan kalau mau ikut Tuhan.
Namun, baik teman, status sosial maupun harta memiliki ikatan di dalam jiwa, sehingga bukan hanya harus kita tinggalkan, namun juga tanggalkan dari dalam hati.
Untuk meninggalkan dan menanggalkannya kita perlu menyangkal diri.
Kenapa?
Karena setiap hal yang menghalangi kita untuk bisa mengikut Tuhan dengan maksimal memiliki hitung-hitungannya sendiri.
Berat, karena kita pikir itu menguntungkan diri. Makanya kita perlu sangkal segala asumsi diri dan mentaati Tuhan.
Lalu pikullah salib, artinya kita meninggalkan dan menanggalkan sesuatu yang kita anggap menguntungkan diri, lalu menukarnya dengan kehidupan baru yang kita anggap merugikan diri.
Padahal apa yang kita akan dapatkan akan amat sangat lebih indah dan mulia daripada yang kita tinggalkan dan tanggalkan.
Sebagaimana yg Rasul Paulus katakan di dalam Filipi 3:7
"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus."
Tuhan Yesus mengajak kita untuk memiliki pikiran-Nya (1 Kor 2:16), berpikir sesuai rasionalitas ilahi bukan duniawi.
Segala kenikmatan duniawi akan sirna dan tidak akan membawa kita ke mana-mana, bahkan membuat kita kehilangan yang paling berharga, yakni kehidupan.
Matius 16:25
"Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."
Pada akhirnya setiap manusia akan di hakimi menurut perbuatannya, tak perduli percaya atau tidak, suka atau tidak.
Matius 16:27
"Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya."
Dari sudut pandang ini kita akan menyadari bahwa ikut Tuhan dan pikul salib bukanlah sebuah beban, melainkan sebuah kesempatan untuk memiliki hidup yang sejati sesuai standar Sang Pemilik Kehidupan, lolos dari penghakiman Tuhan dan mendapatkan reward yang mulia.
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar