"Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka."
Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik.
Buah yang baik adalah akibat dari pohon yang baik, begitu pula sebaliknya, buah yang jelek adalah akibat dari pohon yang jelek.
Namun, bagaimana seandainya buah yang baik tidak dihasilkan secara alami?
Masa kini, buah-buah yang beredar di pasaran dibuat agar terlihat baik alias segar dan terasa manis, padahal itu semua hasil dari zat-zat aditif, lilin yang membungkus buah agar terlihat segar dan mengkilap misalnya, atau cairan gula yang disuntikkan ke dalam buah agar terasa manis, bahkan ditambahkan zat pewarna.
Dari sini saya percaya kita akan setuju bahwa proses menjadikan buah yang siap di pasaran jauh lebih penting daripada kualitas sekilas buah tersebut.
Jika dikaitkan dengan kehidupan atau pelayanan, akan terlihat ambigu jika hanya secara sekilas melihat buah kehidupan atau pelayanan seseorang, tanpa perlu merasa repot melihat bagaimana proses buah tersebut dihasilkan.
Bicara buah pelayanan atau buah kehidupan tentu kita akan melihat kepada prestasi, apakah perusahaan yang dibangun, karir, gereja besar dengan jemaat yang berlimpah, jadwal khotbah yang padat, dlsb.
Banyak kita akan terkagum-kagum melihat berbagai prestasi tersebut, tanpa perlu melihat bagaimana semua itu diraih.
Bagaimana seandainya proses meraih prestasi itu dilakukan dengan cara yang tidak baik, mengorbankan orang lain, bahkan melanggar hukum.
Fokus pada buah dan bukan proses ini telah berjasa memudarkan idealisme kasih mula-mula banyak orang.
Yang dahulu setia dan tulus, sekarang mengejar nama dan uang.
Yang dahulu setia di dalam proses, kini lebih suka sesuatu yang instan.
Yang dahulu fokus terhadap jiwa-jiwa, zaman now fokus terhadap keuntungan diri.
Kebanggannya adalah buah jadi dan bukan proses, terlihat dari pamer pelayannya di berbagai platform media.
Bagaimana jika kebanggaan dirubah ke hal-hal yang berbeda dan tidak populer, seperti dahulu mudah marah bahkan terhadap hal-hal kecil, setelah setahun melatih diri sekarang lebih sabar, di verifikasi oleh orang-orang dekat.
Dahulu perhitungan, sekarang bisa berbagi bahkan ketika keadaan pas-pasan.
Dan masih banyak yang lainnya.
Yah, hal-hal kecillah yang tidak layak untuk diposting di sosmed.
Intinya sih, meski penting, namun PROSES JAUH LEBIH PENTING DARIPADA HASIL. JLI.
#KiraKiraBegitu
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar