Senin, 31 Mei 2021

GIZI ROHANI

Matius 4:4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 

Tubuh manusia seperti sebuah mekanik atau mesin, bio mekanik lebih tepatnya. 

Sebagaimana semua mesin, untuk dapat hidup, dan berfungsi secara maksimal tubuh manusia memerlukan asupan energi, seperti listrik atau semacam bensin/solar bagi sebuah mesin. 

Tubuh akan memberi peringatan jika ada sesuatu yang salah atau ketua dia membutuhkan asupan gizi, seperti rasa lapar. 

Maka secara otomatis manusia akan makan.

Kita sangat memperhatikan makan ini, sehingga bisnis kuliner sangat berkembang luar biasa dan menjadi bisnis yang jarang sekali mengalami penurunan.

Dengan kata "saja" pada ayat di atas Tuhan Yesus mencoba memeringati kita bahwa ada kebutuhan lain yang kadang terlupakan.

Entah istilah ini tepat atau tidak, namun seolah Dia berkata ada "tubuh" lain yang juga memerlukan asupan gizi.

Kita bisa hidup, bergerak dan berfungsi maksimal bukan hanya karena makanan jasmani saja, melainkan dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.

Kata firman atau word dalam terjemahan bahasa Inggris pada ayat di atas berasal dari bahasa Yunani rhema yang berarti kalimat/perkataan yang diucapkan (oleh Allah).

Tuhan Yesus mengucapkan ulang kalimat tersebut yang berasal dari Ulangan 8:3, sebuah konsep yang diajarkan oleh Musa sebagai sebuah peringatan.

40 tahun bangsa Israel mengembara di padang gurun, dan  Tuhan pelihara mereka, dengan mengirimkan roti Manna dan burung Puyuh, bahkan kasut dan pakaian mereka tidak rusak.

Sumber kehidupan mereka adalah Tuhan sendiri yang memberkati umat-Nya jika mereka taat terhadap firman yang diucapkan-Nya.

Pada masa itu Alkitab seperti hari ini belum ada, kemungkinan Musa sedang dalam proses menulis kelima bukunya.

Dalam konteks Matius 4:4 ini, Iblis mencobai karena Tuhan Yesus lapar akibat puasa 40 hari, untuk merubah batu menjadi roti.

Jawaban Tuhan Yesus tepat sekali, bukan cuma pemenuhan kebutuhan jasmani yang akan membuat seseorang hidup melainkan ketaatan terhadap firman Tuhan.

Melaluinya, Tuhan Yesus mencoba menegaskan bahwa, Allahlah sumber kehidupan-Nya, semua berkat itu berasal dari Allah, bukan dari kerja keras-Nya, meski Dia mampu merubah batu menjadi roti.

Dia sedang mengajarkan kepada setiap kita bahwa ada kebutuhan asupan gizi rohani yang juga wajib diperhatikan, yang hanya didapat dari makanan rohani yaitu firman Tuhan.

Perkataan Allah sekarang sudah dibukukan menjadi Alkitab, namun apakah Allah berhenti berbicara kepada umat-Nya?

Tentu tidak, Dia masih berbicara, baik melalui Alkitab sebagai sumber utama, maupun berbisik dalam hati kita untuk hal-hal tertentu.

Pernahkah Anda membaca Alkitab lalu sepertinya ada satu ayat atau perikop yang tiba-tiba muncul dan menarik perhatian?

Coba berhenti di situ, baca lagi berulang-ulang, kemudian renungkan, bisa jadi Tuhan sedang berbicara secara spesifik kepada kita.

Atau sesekali menyepilah di dalam doa dan perenungan, tenangkan hati di dalam penyembahan, kadang Tuhan juga berbicara kepada kita di sana.

Ketika kita mendapatkan rhema maka pasti di hati akan ada lonjakan penuh gairah, kita bisa menangis atau penuh sukacita, menjadi berapi-api, itulah kehidupan yang menghidupkan kehidupan rohani kita.

Apakah kerohanian Anda kering? 

Merasa jadi Kristen sangat biasa-biasa saja? 

Ibadah hanya rutinitas, sementara kehidupan kerohanian Anda kering? 

Mungkin, roh Anda sudah lama tidak diberi makan. 

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar