"Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin......."
Mazmur 51:8a.
Kata 'batin' menurut KBBI bermakna sesuatu yang terdapat di dalam hati; sesuatu yang menyangkut jiwa (perasaan hati dan lain sebagainya); sesuatu yang tersembunyi (gaib, tidak kelihatan).
Nah, jika demikian lalu bagaimana caranya dapat tahu kebenaran dalam batin seseorang?
Benarkah orang yang kita asumsikan secara negatif seburuk yang kita duga?
Jangan-jangan motivasi di dalam hatinya adalah benar?
Jika demikian bukankah kita menjadi salah karena menuduhnya negatif bahkan mengumbar keburukan yang nampak oleh mata ke mana-mana, alias menyebar gosip?
Menurut saya itulah mengapa Tuhan tidak memberikan hak kepada kita untuk menghakimi sesama.
Karena kita hanya dapat melihat dari yang nampak, namun apa yang ada di dalam hati?
Tidak ada seorangpun yang tahu kecuali orang itu sendiri. Itupun kadang tersamarkan oleh kelicikan hati yang menutupi kejahatan dan motivasi salah dengan berbagai pembenaran diri (Yeremia 17:9).
"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah."
1 Korintus 2:11
Namun Tuhan mengetahui segalanya,
"....... Karena Ia mengetahui rahasia hati!" Mazmur 44:22b
Itulah mengapa hak menghakimi tetap ada pada-Nya.
Tulisan saya ini janganlah menjadi alasan pembenaran diri, karena tindakan atau omongan tidak baik pasti bersumber dari hati yang tidak baik juga (Matius 15:18-19).
Jadi yang sedang menyinyiri orang lain berhati-hatilah, jangan-jangan Anda sedang berbuat salah, dan yang sedang dinyinyiri pastikan ada kebenaran di dalam bathin dan bukannya pembenaran. JLI.
#KiraKiraBegitu
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
#TheEncounter
#LeoImannuel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar