YOSIA
Bagian Ke-1
MENJADI GENERASI YANG LEBIH BAIK.
By Leo Imannuel
Tuhan menggerakkan saya untuk membaca ulang kisah Raja Yosia.
Seingat saya ada 3 peristiwa kebangunan rohani besar (great revival) yang tercatat di Alkitab, yaitu:
1. Pertobatan Niniwe.
2. Pertobatan Yehuda zaman Raja Yosia.
3. Peristiwa loteng Yerusalem (Pentakosta).
Tercatat, bahwa Yosia adalah cucu dari Manasye dan anak dari Amon.
Alkitab menyimpulkan kehidupan keduanya dengan kalimat "melakukan apa yang jahat di mata Tuhan."
Jadi Yosia ini keturunan orang-orang jahat, pun demikian, Yosia berbeda dari ayah dan kakeknya, Alkitab menyimpulkan kehidupannya dengan kalimat:
"Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." 2 Raja-raja 22:2.
Dari sini kita bisa belajar bahwa meski berasal dari keluarga atau keturunan yang tidak ideal, tidak berarti hidup kita harus selalu sama dengan leluhur.
Jikalau mereka menyembah berhala, bukan berarti kita ikut menyembah berhala, atau jika ada dosa favorit yang diturunkan seperti 'keluarga penjudi,' 'keluarga pemabuk,' 'keluarga kawin cerai,' dan lain sebagainya, tidak berarti kita otomatis sama seperti itu.
Generasi kita harus menjadi seorang pembuat sejarah baru (history maker) dengan hidup secara berbeda, yang kemudian secara otomatis berarti menulis ulang sejarah keluarga buat generasi selanjutnya.
Bersama Tuhan kita bisa menjadi seseorang dengan gaya hidup dan nasib yang berbeda dari para pendahulu, menjadi lebih baik.
Untuk itu memang ada beberapa hal yang Yosia lakukan.
Akan kita bahas besok.
#Yosia
#LeoImannuel
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar