"Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini."
2 Samuel 12:24
Mengapa Daud menamakan anaknya, Salomo?
Salomo berarti damai sejahtera, mungkin setelah tragedi akibat kejahatannya terhadap Uria dan kematian anak hasil perzinahannya itu Daud mengharapkan adanya damai sejahtera di dalam hidupnya.
Namun, Daud melupakan satu hal, bahwa damai sejahtera bukanlah tujuan, dia adalah efek dari sesuatu hal yang jauh lebih penting lagi.
Hal inilah yang Tuhan coba sampaikan kepada Daud melalui Nabi Natan.
"dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN." 2 Samuel 12:25.
Yedija berarti kekasih Yehova.
Sementara Daud merindukan damai sejahtera, Tuhan rindu memberitahunya bahwa damai sejahtera adalah efek dari hubungan yang mesra dengan diri-Nya.
Seringkali kita terpukau dengan bentuk, dan tidak mau tahu proses dibalik terjadinya bentuk tersebut.
Kita mengejar berkat, dan tidak mau tahu bahwa berkat adalah hasil dari ketaatan akan firman-Nya. Ulangan 28:1-2);
Kita terpesona dengan kuasa dan karunia, dan melupakan bahwa itu semua adalah karena Roh Kudus berdiam di dalam seseorang;
Kita menjadikan kuasa dan karunia sebagai yang utama, sehingga mengacuhkan fakta bahwa Tuhan terpesona dengan perubahan budi.
Kita memimpikan sukses, dan tidak perduli bahwa sukses diraih karena kesetiaan terhadap hal-hal kecil.
Damai sejahtera dengan sendirinya akan terjadi jika seseorang menjadi kekasih Tuhan.
#KiraKiraBegitu
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
#TheEncounter
#LeoImannuel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar