Rabu, 23 Mei 2018

Daud Bagian 1

1 Samuel 16:12-13
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." 
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Tidak ada seorangpun memiliki tampang buat apapun.

Tidak ada pencopet punya tampang pencopet.

Jika pencopet punya tampang pencopet, maka dapat dipastikan tidak ada orang yang akan kecopetan.

Pun demikian dengan penipu, jika penipu punya tampang penipu maka tidak ada seorangpun akan tertipu.

Demikianlah halnya dengan sukses.

Orang sukses punya tampang sebagai orang sukses setelah dia sukses.

Orang kaya punya tampang orang kaya setelah dia kaya.

Daud tidak memiliki tampang sebagai raja.

Menjadi raja pada masa itu, haruslah seorang yang berperawakan gagah perkasa, tinggi besar dan jago berperang.

Alkitab menggambarkan perawakan Saul raja pertama Israel sebagai seseorang yang paling elok rupanya di seluruh Israel dan lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
(1 Samuel 9:2)

Tak heran begitu melihat Eliab Samuel langsung jatuh hati dan berkata di dalam hatinya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." (1 Samuel 16:6). 

Dan seperti apakah perawakan Daud? Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. (1 Samuel 16:12).

Intinya Daud tidak ada tampang untuk menjadi raja. Menjadi seorang foto model mungkin.

Itulah mengapa Isai tidak memanggil Daud, karena memang anak bungsunya itu pastilah tidak memiliki kualifikasi sebagai seorang Raja.

Namun, puji Tuhan, Dia tidak memandang rupa seseorang, tidak pernah memilih seseorang berdasarkan latar belakang sosial, budaya atau kasta.

Tuhan hanya melihat hati seseorang.

1 Samuel 16:7b
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: ............Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 

Apapun keadaanmu hari ini, dari manapun Anda berasal, dari status ekonomi macam apapun, atau dari keluarga seperti apapun Anda dilahirkan, Tuhan tidak memandangnya.

Dia hanya melihat kualitas hatimu kepada-Nya.

Daud menjadi raja bukan karena memiliki tampang seorang raja.

Daud menjadi raja semata-mata karena Tuhan senang dengan hatinya.

Kemudian kita tahu bahwa Daud adalah seorang penyembah, tulus, jujur dan pemberani dan tidak sombong.

Kualitas demikianlah yang Tuhan cari dalam diri seseorang.

Bangkitlah kawan, jangan perdulikan hal-hal negatif yang setan dan dunia coba tanamkan di dalam jiwamu.

Mulailah dengarkan apa yang Tuhan  katakan kepadamu, bahwa Dia mengasihimu, dia memberkatimu, menciptakanmu dengan ajaib.

Daud sangat menyadari hal itu, sehingga dia menulis Mazmur yang sangat bagus:

Mazmur 139:14 
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."

You are simply fearfully and wonderfully made.

Anda adalah sasaran utama dari Kasih-Nya.

Untukmu Dia rela mengorbankan Putra Tunggalnya sendiri.

Kesuksesan menjadi milikmu karena Tuhan menyertaimu senantiasa.

#Daud

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#TheEncounter

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar