Senin, 21 Mei 2018

Yusuf Bagian 10

Siapa yang dibenci oleh saudara-saudaranya? Yusuf.

Siapa yang dibuang ke sumur? Yusuf.

Siapa yang dijual jadi budak? Yusuf.

Siapa yang bekerja jadi budak di rumah Potifar? Yusuf.

Siapa yang berpikir dan kemudian bekerja keras untuk mengatur seluruh rumah tangga Potifar? Yusuf.

Siapa yang tahan digoda oleh istri Potifar? Yusuf.

Siapa yang masuk penjara? Yusuf.

Siapa yang kemudian karena kepandaiannya bekerja keras mengatur seluruh penjara? Yusuf.

Siapa yang mengartikan mimpi juru roti, juru minuman dan kemudian mengartikan mimpi Firaun? Yusuf.

Siapa yang begitu pandainya dia mampu mengatur seluruh Mesir? Yusuf.

Di mana peranan Tuhan?

Di tengah kesuksesan seringkali orang tergoda untuk berpikir bahwa dia berhasil karena kekuatan tangannya sendiri.

Karena memang betul, dia yang berpikir, dia yang keringatan dan kesulitan berjuang, dan kemudian dia sendiri yang berhasil.

Namun, Yusuf berbeda.

Berkali-kali Alkitab mengatakan bahwa Tuhan menyertai Yusuf di rumah Potifar (Kejadian 39:2, 3, 5), Yusuf sangat menyadari ini, sehingga alasan di balik penolakannya terhadap godaan istri majikannya adalah:

Kejadian 39:9 
"......... Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah? ( Elohim  אלהים)

Di dalam penjarapun jejak penyertaan Tuhan atas Yusuf terlihat sangat jelas (Kejadian 39:21-23).

Ketika mengartikan mimpi juru minuman dan juru rotipun, Yusuf selalu me- refer kepada Tuhan:

Kejadian 40:8b
"......... "Bukankah Allah (Elohim  אלהים) yang menerangkan arti mimpi?"

Pun demikian di hadapan Firaun, Yusuf tetap memberikan kemuliaan kepada Tuhan:

Kejadian 41:16
Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah (Elohim  אלהים) juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."

Kejadian 41:25 
Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah (Elohim  אלהים) telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya."

Sikap hati yang mempengaruhi sikap hidupnya, terlihat dari tutur kata yang memuliakan Tuhan, menuntunnya menemukan panggilan sejatinya, bukan hanya sekedar untuk menjadi raja muda Mesir, melainkan melaluinya Yusuf menyelamatkan bangsa-bangsa di dunia dari kepunahan akibat bencana kelaparan, bahkan terutama menyelamatkan keluarganya sendiri, yang dengan demikian Yusuf turut mengamankan karya keselamatan melalui Kristus yang di bawa oleh keluarganya.

Tidak heran Yusuf mampu mengampuni saudara-saudaranya.

Karena dia sadar sesadar-sadarnya bahwa Tuhan turut bekerja di dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-Nya.

Siapakah sutradara kesuksesan kita?

Apakah diri Anda sendiri?

Tentu setiap kita memiliki peran yang tidak sepele di dalam kesuksesan diri sendiri, namun, perlu diingat sebagai anak-anak Tuhan, ada Bapa yang mengatur hidup kita sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna dan seringkali jauh berbeda dari apa yang kita sudah bayangkan atau rencanakan.

Ingatlah, ada Tuhan dibalik perjuangan dan kesuksesanmu.


#Yusuf10

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#TheEncounter

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar