Baru saja keadaan sedikit membaik di rumah Potifar, Yusuf segera mengalami pengalaman paling pahit di dalam hidupnya, penjara.
Seolah menjadi budak saja tidak cukup menistakannya, Tuhan membawa Yusuf ke dalam penjara.
Kejadian 39:20
"Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana."
Sekali lagi, dimanakah Tuhan? Tidakkah Dia perduli nasib umatnya?
Well, seperti biasa Dia selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Pasti Anda pernah membaca ayat ayat di bawah ini:
Yesaya 55:8-9
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Dalam kisah Yusuf kita jadi mengerti ayat tersebut.
Yusuf sudah berada di Mesir, di rumah salah seorang pegawai kepercayaan Firaun, tapi kemudian bagaimana caranya membawa Yusuf ke dalam istana Firaun, tepat ke hadapannya untuk mempresentasikan keahliannya?
Penjara adalah jawabannya.
Begini,
Siapakah orang yang paling dipercaya oleh Firaun?
Mentrinya? Jenderal perangnya?
Orang yang paling dipercaya oleh Firaun adalah seseorang dengan jabatan yang akan paling mudah mencelakakannya.
Siapa dia?
Siapa lagi selain mereka yang setiap hari memiliki kesempatan untuk meracuni Firaun, mereka adalah juru minuman dan juru roti.
Sebagai seseorang dengan tugas sepenting itu tentunya kedua orang ini juga tidak akan mudah percaya sama orang.
Mereka akan sangat berhati-hati dengan siapa mereka bergaul.
Dapat dipastikan, budak seperti Yusuf bukanlah salah seorang yang mereka berdua akan memberi perhatian.
Lalu bagaimana cara Tuhan mempertemukan mereka?
Penjara adalah jawabannya.
Di dalam penjara, Yusuf adalah orang penting dan mereka berdua hanyalah seorang pesakitan.
Kejadian 39:22
"Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya."
Tentu mereka mau mendengarkan Yusuf.
Kemudian kita tahu bahwa kepala juru minumanlah yang membawa Yusuf ke hadapan Firaun.
Seringkali apa yang kita pikirkan dan rencanakan berbeda dengan apa yang Tuhan lakukan di dalam hidup kita.
Tuhan memiliki pikiran yang maha dalam dan luas, sehingga hampir selalu kita tidak dapat memprediksi rencana-Nya.
Yang perlu kita lakukan hanyalah mempercayai dan mentaati-Nya dalam segala keadaan.
Mungkin keadaan Anda hari ini jauh dari apa yang Dia janjikan, namun ingatlah bahwa Tuhan mampu membawa Yusuf ke dalam istana Firaun dari dalam penjara.
Tetaplah lakukan yang terbaik, tetap menjaga integritas diri, karena promosi sedang dalam perjalanan dan akan tiba di saat-saat kita tidak mengiranya.
#Yusuf6
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
#TheEncounter
#LeoImannuel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar