Yunus Bagian 1
PERINTAH TUHAN ADALAH SEBUAH KEHORMATAN BAGI MANUSIA.
Yunus 1:1-2
(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
(2) "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Apakah Anda akan memerintahkan anak umur 5 tahun untuk mengganti galon air mineral yang sudah habis?
Tentu tidak bukan?
Pasti Anda akan memberi tugas tersebut kepada seseorang yang memang cukup kuat untuk melakukannya.
Ketika Tuhan memberi perintah kepada Yunus, masalahnya bukanlah mampukah dia, melainkan maukah dia melakukannya.
Tahukah bahwa ketika Tuhan memberi perintah itu tandanya bahwa Dia menganggap Anda sudah cukup mampu untuk melakukannya.
Semakin berat tugas yang diberi, sebuah pertanda semakin mampu Anda di mata-Nya.
Tengoklah tokoh-tokoh besar di Alkitab, seperti Nuh.
Bisakah dibayangkan, jika Anda adalah Nuh, tanpa pengalaman dan diperintahkan membangun bahtera besar?
Takut? Pasti!
Gemetar? Cemas? Merasa tidak mampu? Pastinya akan demikian.
Namun, bahtera berkualitas terbaik akhirnya selesai juga.
Musa yang gemetar bahkan sempat menolak ketika diperintahkan mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, namun toh akhirnya berhasil juga.
Sebenarnya Tuhan sudah meletakkan kemampuan tersebut di dalam diri mereka, sekarang masalahnya mau taat atau tidak, bukan bisa atau tidaknya.
Keterampilan atau keahlian bukanlah modal utama untuk menyelesaikan visi Tuhan, namun ketaatan.
Keterampilan dapat dipelajari sepanjang jalan, namun tanpa ketaatan tidak akan ada perjalanan sama sekali.
Jadi, ketika Tuhan memberi visi atau perintah, jangan ukur dengan kekuatan diri saat ini, ukurlah dengan kekuatan Tuhan yang senantiasa akan menyertai.
Taatilah, mulailah, berjalanlah bersama Tuhan. JLI.
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)
#PursuingGodsHeart
#JonahTheSeries
Tidak ada komentar:
Posting Komentar