Musuh yang paling berbahaya bukanlah mereka yang berwajah seram, berdiri di depan jalan menantang, melainkan mereka yang berwajah polos dengan senyum manis dan kadang memberikan tepukan bahu bak seorang saudara.
Merekalah yang tega membunuh secara diam-diam.
Pengkhianatan mereka lebih menyakitkan daripada sayatan pedang dan lebih mematikan dari sebilah belati.
Mereka bak pembunuh berdarah dingin, dengan tega menjalin hubungan baik kemudian menunggu ketika tidak ada lagi keuntungan didapat atau ada kesempatan barulah secara pengecut mereka menebarkan racunnya.
Seseorang yang secara terang-terangan mengaku musuh lebih terhormat daripada mereka.
Mereka terlalu pengecut untuk terang-terangan mengaku musuh.
Daud pernah mengalami hal demikian.
Musuh yang paling berbahaya baginya bukanlah Goliat, melainkan orang dekatnya, dalam hal ini adalah Ahitofel, penasihatnya dan Absalom anak kesayangannya (2Sam. 15-17).
Kegusaran dan kegundahan akibat pengkhianatan mereka dituliskannya dalam Mazmur 55:12-13
(13) Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia.
(14) Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku:
Yang menarik untuk dipelajari ialah bagaimana respon Daud menghadapi plot keji demikian, di ayat 17 dia menulis "Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku."
Daud berpaling kepada Allah untuk berkeluh kesah dan memohon pertolongan-Nya.
Kita tahu bagaimana akhir kisah ini, pada akhirnya Daud kembali merebut Yerusalem. Tuhan akhirnya membela hamba-Nya.
Apa yang kita lakukan ketika dikhianati? Marah? Ngomel? Kecewa? Daud mengalami itu semua, namun kemudian Dia bermazmur.
Bermazmurlah dalam doamu kepada Tuhan, mohonkan perlindungan dan pembelaan-Nya, terutama ketika Anda tidak bisa membela diri.
Tuhan akan berperang ganti dirimu.
Tetap mengasihi dan mengampuni siapapun yang telah berbuat salah kepada dirimu, karena itu tugasmu, serahkan yang lain kepada Tuhan.
Lanjutkan hidup, terus fokus berkarya, jangan ingat-ingat, mereka tidak layak menghabiskan waktumu.
Move on and carry on.
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)