Senin, 12 September 2022

KEEP CALM GOD IS IN CONTROL Bagian Ke-1

"Pa, ini gimana? Kalo pintu mobil dibuka alarm-nya bunyi terus!" 

Terdengar suara istri saya yang panik di ujung telepon. 

Setiap Kamis pagi memang kami pisah jalan, istri dan putri bungsu kami langsung ke sekolah, sementara saya mengantar putra sulung kami ke lapangan futsal. 

Segera saya coba menenangkannya.

Alarm mobil yang berbunyi biasanya karena ada pintu yang kurang rapat tertutup atau korsleting, yang mana sangat jarang terjadi. 

Dengan tenang, saya meminta istri keluar dari dalam mobil, karena lebih baik berada di luar mobil ketika alarm berbunyi daripada berada di dalamnya.

Benar saja, dari telepon saya mendengar alarm mobil meraung keras, segera saya menuntun istri via telepon untuk menekan tombol buka pada remote, terdengar suara beep dua kali tanda kunci terbuka dan alarm berhenti, lalu saya memintanya untuk menekan tombol untuk mengunci, biasanya hanya akan terdengar bunyi beep sekali yang menandakan pintu mobil terkunci, namun kali ini berbunyi beberapa kali, segera saya mengetahui pasti ada pintu mobil yang kurang rapat tertutup, mungkin karena putri kami agak kurang keras menutup pintu ketika dia turun dari mobil. 

Kemudian saya meminta istri untuk membuka dan kemudian menutup kembali setiap pintu di mobil kami. 

Setelah melakukannya, saya minta beliau kembali menekan tombol tutup, lalu terdengar bunyi beep sekali dan alarm tidak berbunyi lagi.

Sebenarnya apa yang saya minta istri lakukan adalah perkara simpel dan seharusnya beliau bisa mengatasinya, namun perasaan panik sudah mengendalikan cara berpikirnya dan semakin menjauhkannya dari solusi yang sebenarnya sangat mudah dan simpel. 

Kebenarannya adalah alarm akan terpicu ketika pintu mobil dibuka paksa tanpa melalui tombolnya, atau dalam hal ini adalah ada pintu yang kurang rapat tertutup. 

Namun, panik sudah membuatnya lupa akan prinsip simpel tersebut.

Panik dan gelisah yang berlebihan tidak pernah akan membawa kebaikan bagi diri sendiri, malah sebaliknya akan menjauhkan kita dari Tuhan. 

Oleh karenanya pemazmur memerintahkan jiwanya agar tenang sambil mengingatkan bahwa Tuhan telah, bukan akan, tapi telah berbuat baik. 

"Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu." Mazmur 116:7 

Dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa keadaan pemazmur sedang tidak baik dan mulai meragukan Tuhan, namun kesadaran imannya bangkit lalu dia berkata "jiwaku, tenang! Tuhan telah berbuat baik!" 

"Jangan ragukan kebaikan Tuhan, ayo hitung-hitung kebaikan-Nya."

Ayo, perintahkan jiwa kita untuk tenang, dan mulailah mengingat semua kebaikan-Nya di dalam hidup ini dan syukurilah. 

Jikalau Dia tidak pernah meninggalkan kita di hari-hari yang lalu, masakan Dia akan melakukannya sekarang?

Tentu tidak! 

Kesetian-Nya tidak akan mengizinkannya. 

#JadilahTenang

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words) 

#TheEncounter 

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar