Kesalahan umum dan sebetulnya fatal dari sebuah kegerakan/gereja (orang-orang di dalamnya) adalah membandingkan pelayanannya/kegerakannya dengan pelayanan/kegerakan lain dengan nada negatif.
Kita menganggap pelayanan/kegerakan lain salah, milik kitalah yang paling benar dan efektif.
Diam-diam (biasanya tanpa rasa bersalah -- jika mau jujur adalah sebuah bentuk kesombongan) kita mempergunjingkan pelayanan/kegerakan (orang-orang di dalamnya).
Padahal ini sama saja seperti telinga menghina mulut karena hanya bisa berbicara. Tangan menghina mata, karena hanya bisa melihat tapi tidak bisa melakukan.
Tidak heran, pelayanan/kegerakan meski kelihatan bagus, namun sebenarnya jalan di tempat.
Tidak ada transformasi, masyarakat tidak berubah, angka kejahatan tidak turun, dll
Kita tidak pernah dipanggil untuk menghakimi, kita dipanggil untuk melakukan yang ditugaskan sebaik yang bisa kita lakukan.
Jika ada kekurangan dari pelayanan/kegerakan lain, dengan kasih Tuhan, tugas kita adalah melengkapi kekurangan mereka, dengan tulus hati dan tidak memandang rendah, dan pada gilirannya ganti mereka yang memperlengkapi kita.
Semoga kita cukup rendah hati mau, bahkan meminta untuk diperlengkapi oleh kegerakan/pelayanan (orang-orang di dalamnya)
Stop merasa diri paling benar, paling hebat, paling mampu.
Kita sedang melayani TUHAN, bukan diri sendiri.
Alih-alih mengacungkan "hanya" jari telunjuk, acungkan semua jari dan mulailah membantu dan melengkapi kekurangan pelayanan/kegerakan lain.
Keep Winning By Staying Humble!!! JLI
@Leo_Imannuel
@AOCJakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar