Selasa, 13 September 2022

JANGAN ANGGAP REMEH DOSA

Beberapa orang yang telah terpapar oleh teologi hyper grace, entah sadar atau tidak telah meremehkan dosa.

Jika dosa itu remeh, maka Yesus tidak perlu mati di kayu salib, bukan?

Korban Kristus di kayu salib memang obat paling mujarab terhadap dosa, namun jadi murahan karena seolah karenanya kita bisa sangat permisif terhadap dosa.

Alih-alih murahan, sebenarnya korban Kristus di Golgotha telah menaikkan standar keselamatan.

Pertama, keselamatan hanya melalui Dia saja.

Mengapa bisa?

Karena hanya Dia yang cukup layak membayar hutang dosa dunia dan karena Dia telah melakukannya.

Kedua, masa anugerah di dalam Tuhan Yesus, hendaknya janganlah dipandang secara murahan dengan cara menganggap masa di mana segala perbuatan dosa bisa diampuni.

Sebaliknya, masa anugerah adalah sebuah kesempatan kedua yang diberikan kepada manusia yang telah gagal dan jatuh ke dalam dosa, bahkan hidup di dalamnya, untuk sekali lagi berjuang untuk hidup benar di hadapan Allah yang kelak akan menghakiki manusia.

Pada masa anugerah ini, seseorang yang berbuat dosa tidak lagi dapat berkilah, karena Tuhan telah memberikan kesempatan kedua dan kemudian disita-sialan dengan hidup seenaknya.

Jadi kesimpulannya, karena Yesus adalah mulia, maka korban-Nya di kayu salib bukankah barang murahan, artinya dosa juga bukan barang remeh yang dapat diremehkan keberadaannya, sehingga seharusnya kita tidak menganggap remeh dosa. 

#KiraKiraBegitu

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#PursuingGodsHeart #inspiration #like4likes #quotestoliveby #likeforlikes #likeforfollow #inspirasikristen #renungankristen #inspirasi #quotestoliveby #renungan #instagram #insta #god #godbless #godblessyou #instagood #tuhanyesusmemberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar