Senin, 12 September 2022

KEEP CALM GOD IS IN CONTROL Bagian Ke-2

Kecemasan dan ketidaktenangan terjadi karena ketidakpercayaan kepada Tuhan yang akan menimbulkan iman yang negatif, lalu terjadilah menurut imanmu, sebagaimana yang dialami oleh Ayub, seperti tertulis di 3:25-26 
(25) Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. 
(26) Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." 

Perasaan takut dan cemas lebih membunuh daripada alasan kepada apa dan kenapa seseorang takut dan cemas. 

Sebenarnya takut dan cemas adalah alarm alami yang Tuhan letakkan di dalam diri, tujuannya agar kita sadar dan berdoa dan berjaga-jaga, bukannya malah tinggal di dalam kecemasan dan ketakutan yang berlebih. 

Seberapa damai sejahteranya kita, menjadi tolak ukur seberapa percayanya kita kepada Tuhan. 

Iman yang kokoh kepada Tuhan menjadikan diri tenang meski keadaan menggelisahkan, semata-mata karena pada Tuhan, dan hanya di dalam-Nya kita melihat harapan. 

"Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku." Mazmur 62:6

Kunci untuk senantiasa tenang adalah dekat dengan Tuhan, intim dengan-Nya. 
(2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. 
(3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Mazmur 62:2-3 

Dekat bagaimana dan intim bagaimana?

"Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan." Ulangan 30:14

Tuhan Yesus adalah Firman Tuhan (Yohanes 1:14), jadi mustahil orang bisa intim dengan Tuhan tanpa membaca, merenungkan dan kemudian melakukannya.

Bicara mulut adalah perkataan yang baik, dan hati bicara mengenai niat.

"....... Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." Matius 12:34b

Membaca dan merenungkan firman Tuhan berarti memenuhi gudang hati dan pikiran dengan segala kebaikan, sehingga perkataan yang keluar dari mulut adalah firman.

Sebagaimana yang Tuhan nesihatkan kepada Yosua,

"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Yosua 1:8. 

Salah satu penyebab kegagalan bangsa Israel di padang gurun adalah bersungut-sungut. 

Berawas-awaslah, karena perkataanmu bisa membentuk realitasmu. 

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#TheEncounter

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar