Rabu, 07 September 2022

KEINTIMAN Bagian Ke-3B

Matius 22:36-40 
(36) Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?
(37) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 
(38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
(39) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
(40) Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Bersediakah Anda menikah dengan seseorang yang setia dan melayani Anda sepenuhnya, namun dirinya sama sekali tidak mencintai Anda?

Dia menjadi suami atau istri Anda semata-mata hanya kewajiban, semua pelayanannya sebagai pasangan Anda hanya sebuah kewajiban, semua obrolan maupun kebersamaan hanya bernuansa pertemanan, tidak ada getar-getar perasaan romantis sama sekali.

Tentunya rumah tangga demikian akan sangat menjemukan bukan?

Apalagi jika Anda menemukan kenyataan cinta bertepuk sebelah tangan. 

Hanya Anda yang mencintai, sementara dirinya sama sekali tidak membalas cinta Anda. 

Bahkan ada seseorang lain yang bercokol kuat di hatinya dan jelas itu bukan Anda. 

Sakit? Pasti!

Kecewa? Sangat! 

Marah? Jelas! 

Namun, seringkali orang Kristen berbuat demikian terhadap Tuhan. 

Menjadi Kristen atau pengikut Kristus tanpa perasaan cinta kepada Sang Juru Selamat, semua hanya sebuah status dan rutinitas belaka, bahkan "... semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup..." (1 Yohanes 2:16), perlahan namun pasti telah mengkudeta Tuhan dari takhta-Nya di dalam hati kita. 

Itulah mengapa dimensi perasaan cinta ini begitu penting di dalam Kekristenan. 

Namun, jangan salah cinta bukan hanya perasaan belaka, di dalam cinta terkandung tekad kuat untuk saling membahagiakan, dan itu berarti perbuatan-perbuatan yang menyatakan cinta.

Cinta itu perlu dicari, digali, dijaga, bahkan dipertahankan, 

"Kejarlah kasih itu........" (1 Korintus 14:1a), demikian nasehat Paulus. 

Tuhan tidak menginginkan robot sebagai umat-Nya, Dia menginginkan manusia sebagai makhluk merdeka untuk mengasihi-Nya tanpa paksaan, hanya semata-mata karena mereka memilih untuk mengasihi-Nya. 

Itulah mengapa Tuhan mengaruniakan kehendak bebas kepada manusia. 

Ingatlah bahwa kasih atau cinta itu pertama-tama adalah perasaan di dalam hati yang kemudian dinyatakan dengan perkataan dan perbuatan. JLI

#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words)

#TheEncounter

#LeoImannuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar