Bukan orang beragama yang intoleran atas nama suprimitas kepercayaannya.
Bukan orang beragama yang melakukan berbagai kejahatan dan mencari pembenarannya atas nama kitab suci dan Tuhan.
Bukan orang beragama yang membunuh atas nama Tuhan.
Melainkan para atheis praktislah yang melakukannya.
Atheis praktis berbungkus agama.
Mereka bukan cuma atheis, mereka lebih berbahaya dan bebal dibandingkan atheis.
Atheis tidak beragama dan tidak percaya Tuhan.
Mereka beragama dan percaya Tuhan, namun tidak takut dengan-Nya, olehnya mereka menjadi atheis praktis, entah sadar atau tidak, mereka melakukan perlawanan aktif terhadap Tuhan dan ajaran-Nya.
Karena jika mereka beragama dan percaya kepada-Nya, maka mereka akan menyadari bahwa Tuhan itu Maha Pengasih.
Memberi pipi kiri, jika yang kanan di tampar. Memberi jubah, jika baju diminta.
Berjalan lebih jauh dari yang dituntut.
Jika mereka beragama dan percaya kepada Tuhan, mereka akan menyadari bahwa superioritas agama tidak ditunjukan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih, bukan keutamaan diri meski mayoritas, tapi mengutamakan yang lain meski minoritas.
Jika mereka beragama dan percaya Tuhan, mereka akan tahu bahwa keagungan agama tidak dipertontonkan melalui pedang, peluru, bom, dan berbagai peraturan diskriminatif.
Mereka akan menunjukkan keagungan agama dengan memberi makan yang lapar, memberi minum yang haus, mengunjungi janda-janda dalam kesusahan mereka, mengunjungi mereka yang di dalam penjara, memberi pakaian kepada yang tak berpakaian.
Mereka yang beragama dan percaya Tuhan, pasti tahu dan sadar bahwa Tuhan itu Maha Besar sehingga tidak perlu dibela.
Siapakah kita hendak membela Tuhan? Bukankah jika kita melakukannya, maka itu sebuah bentuk penghinaan kepada-Nya? Kita merendahkan-Nya dengan menganggap-Nya lemah.
Jika agama kita dari Tuhan, biarlah Dia sendiri yang membela agama yang didirikan-Nya.
Melihat kelakuan orang beragama hari-hari ini, tidak heran banyak orang memilih untuk tidak mengidentifikasikan dirinya dengan agama apapun.
Tunggu dulu, jangan cap mereka kafir, mereka percaya Tuhan, hanya tidak melalui cara agama.
Mereka muak terhadap kemunafikan orang beragama.
Mereka melihat orang beragama lengkap dengan atributnya, dengan perasaan cemas, bahkan takut, dan marah.
Mereka marah karena agama dipakai menjadi alat untuk mencari uang, ketenaran diri, dan untuk melanggengkan kekuasaan, dengan menghalalkan berbagai cara.
Seperti seorang bijaksana berkata: "Saya suka Yesus, tapi tidak orang Kristen!" (Ganti kata Yesus dengan nama nabimu yang kau ikuti ajarannya dan kata kristen dengan agama yang kau anut).
Ayo, kita kembalikan keagungan agama melalui jalan kasih, memberi dan bukan menuntut.
Ayo kita singkirkan manusia-manusia keji, para atheis praktis yang telah mengotori dan membusukan agama dengan kerakusan mereka.
Agama itu sesuatu yang mulia....
Tunjukkan kemuliaannya dengan kemanusiaan...
Salam Damai
#EdisiAkhirTahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar