Rabu, 20 April 2022

MURKA AKAN DOSA

2 Petrus 2:7-8  
(7) "tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- 
(8) sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa"

Alkitab mengatakan bahwa di akhir zaman kedurhakaan akan meningkat.

Kita hidup di suatu masa di mana kejahatan dan dosa adalah hal lumrah.
Kita hidup di suatu zaman di mana kejijikan yang Alkitab peringatkan "disebut saja pun jangan di antara kamu (orang2 kudus)" (Efesus 5:3), menjadi hal biasa.

Atas nama Hak Azasi Manusia kita dituntut untuk memberikan toleransi berlebihan kepada suatu kejijikan.

Bagaimana dengan hati nurani kita yang sudah dan selalu diterangi oleh kebenaran FT?

Apakah merasa terganggu, gelisah, marah, jijik melihat segala kejijikan masa kini yang sudah tiba pada tingkatan yang membuat dosa Sodom dan Gomora seperti dosa anak TK! 

Atau kita merasa biasa saja, bahkan sejahtera melihat segala penyimpangan yang terjadi?

Jangan salah, kita tidak boleh membenci (apalagi mewakili Tuhan untuk menghukum) orang berdosa. Yesus mati buat kita semua.

Saya tidak sedang mempertanyakan orang-orang berdosa, saya sedang mempertanyakan hati nurani kita masing-masing.

Adakah kedukaan di sana? Tingkatan kedukaan yang membuat kita mengerang kepada Tuhan, agar Dia melangkah turun dari surga dan membuat kebangunan rohani di bumi ini.

Suatu kedukaan yang menciptakan keberanian di hati untuk mengatakan dosa adalah dosa, dosa bukan hanya sekedar masalah. 

Kita harus berani berdiri gagah dan teguh dan menarik garis batas yang jelas, sejelas-jelasnya untuk memisahkan mana yang kudus dan mana yang najis.

Tidak! Kita tidak akan memberikan toleransi kepada dosa. 

Sin is sin, sin is not just a problem. And the penalty of sin is death!

Beribadah dan beramal bukanlah penawar dosa. Hanya darah Yesuslah satu-satunya penawar dosa. Percaya kepadanya, bertobat lalu meninggalkan kehidupan lama adalah penawar dosa TITIK!

Keep Winning By Keep Our Conscious Be Aware!!!

Salam Kegerakan!!!
#LIFEWords (Leo Imannuel Faith Enlightening Words) 
@Leo_Imannuel
@AOCJakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar